Peninggalan Bali Kuno yang Berkaitan dengan Sejarah Kerajaan
Berlibur ke Bali pastinya tidak akan lengkap jika tidak mengunjungi Pura. Salah satu Pura yang wajib dikunjungi adalah Pura Kehen. Pura suci ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat beribadah, tetapi juga merupakan situs budaya yang wajib dilestarikan.
Bangunan megah Pura Kehen
Sumber: Google-wikimedia
Tidak seperti pura di Bali pada umumnya, pintu masuk Pura Kehen memiliki keunikan tersendiri, berupa candi kurung atau candi tertutup. Kemudian keunikan lain yang dimiliki oleh Pura Kehen Temple Bali adalah adanya sebuah bale kulkul pada pohon beringin. Keunikan ini semakin menjadikan Kehen Temple sebagai destinasi wajib ketika berlibur ke Pulau Dewata.
Bagian dalam Pura Kehen Bali
Sumber: Google-wikimedia
Jika dilihat dari bentuk bangunannya Pura Kehen terlihat sangat tua. Bahkan bisa dikatakan terlampau tua untuk dapat diketahui secara pasti kapan pura ini dibangun dan siapa yang membangun. Satu-satunya petunjuk yang mengisyaratkan pembangunan Pura Kehen adalah tiga prasasti bertuliskan abad ke-9 hingga 12 Masehi.
Arsitektur unik Pura Kehen Bangli
Photo by @lalatimothy
Hal ini menunjukkan bahwa Pura Kehen sangat erat kaitanya dengan sejarah berdirinya desa-desa di Bangli, Bali. Desa di Bangli bersatu dalam satu kesatuan utuh yang disebut sebagai Gebog Domas.
Gebog Domas yang menambah pesona pura
Photo by @pura_kehen_bangli
Di dalam Gebog Domas inilah semua masyarakat desa mempunyai tanggung jawab terhadap keberadaan dan kelestarian Pura Kehen.
Gerbang pura, Jaba tengah
Photo by @pura_kehen_bangli
Pura Kehen sendiri adalah tempat pemujaan kepada Hyang Widhi dengan manifestasinya. Upacara di Pura Kehen diselenggarakan setiap enam bulan sekali, hal ini bertepatan dengan Hari Raya Pagerwesi yaitu setiap Buda Kliwon Wuku Sinta.
Upacara keagamaan di Pura Kehen
Sumber: Google-deskgram
Namun untuk upacara besar seperti upacara Ngusaba Dewa atau Karya Agung Bhatara Turun Kabeh, akan dilangsungkan setiap tiga bulan sekali yakni bertepatan dengan purnama ke lima, Saniscara Pon Wuku Sinta. Selain itu juga ada upacara-upacara kecil seperti Saraswati, Ulon Sugimanek, Purnama, Tilem, Kajeng Kliwon dan Buda Kliwon.
Bagian bangunan Kehen Temple
Sumber: Google-twgram
Di dalam perkembangannya, pura ini dihiasi oleh kepercayaan lokal yang masih dijaga secara turun temurun. Salah satu keyakinan yang paling mencolok adalah adanya pohon beringin di tengah pura yang diyakini oleh masyarakat sekitar sebagai sebuah isyarat sebuah musibah.
Panorama Kehen Temple dari ketinggian
Photo by @sekehedemenbali
Jika dahan dari pohon beringin tersebut patah maka akan terjadi sebuah musibah. Selain itu, kematian raja atau pandita biasanya juga ditandai dengan jatuhnya dahan pohon beringin ini.
Desainnya yang kaya akan ukiran membuat Pura Kehen Ubud disebut sebagai miniatur Pura Besakih. Saat berdiri di pelataran Pura, pengunjung akan dapat menatap tiga puluh delapan anak tangga yang dapat digunakan sebagai akses menuju ke pintu gerbang Pira.
Wisatawan menuju ke pura miniatur Pura Besakih
Photo by@rickykazaf
Pada kedua sisi tangga terdapat patung Ramayana. Sementara di bagian belakan terdapat halaman luas dengan sebuah beringin yang memberi efek teduh di area Pura. Pura Kehen akan sangat ramai jika terdapat upacara keagaman berlangsung.
Tips mengunjungi Pura Kehen
- Bawalah bekal air minum secukupnya.
- Bawalah perlengkapan kesehatan seperti sabun, tissue basah, obat-obatan, dan antiseptik.
- Sebelum berlibur siapkan kondisi fisik dan kendaraan agar liburan berjalan sesuai rencana.
- Hormatilah adat istiadat setempat.
- Berhati-hatilah dengan beberapa oknum yang mengatasnamakan penjaga tiket yang menawarkan perlengkapan sarung dan ikat pinggang. Jika menemui orang seperti ini segera hubungi pihak berwajib.
- Ketahui alamat Rumah sakit, dan kantor polisi terdekat.
Lokasi Pura Kehen
Pura Kehen merupakan salah satu destinasi wisata yang berlokasi di Desa Cempaga, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali, Indonesia.
Rute Menuju Pura Kehen
Bagi wisatawan yang berasal dari Kota Bangli, pastinya tidak akan bingung untuk menuju ke Pura Kehen. Namun bagi wisatawan yang berasal dari luar kota atau luar Pulau tentu harus mengetahui rute menuju ke Pura Kehen sebelum berkunjung.
Untuk dapat menuju ke lokasi Pura Kehen pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum. Berikut ini adalah rute menuju Pura Kehen:
- Kendaraan Pribadi
- Jika berangkat dari wilayah Bali Selatan seperti Kuta atau Denpasar, wisatawan membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam untuk menuju ke arah Gianyar, kemudian berkendara di jalur utama untuk menuju ke Kota Bangli.
- Jarak Pura Kehen dafi Denpasar adalah sekitar 43 Kilometer (km), setelah melewati Kota Bangli yang berjarak sekitar 2 km di ujung selatan, pengunjung akan menemukan pertigaan.
- Setelah sampai di pertigaan, pengunjung harus berbelok ke kanan untuk menuju ke arah Pura Kehen.
- Kemudian berkendara sekitar 500 meter maka akan tiba di tempat parkir pura.
- Ada baiknya pengunjung menggunakan aplikasi google map untuk mempermudah perjalanan menuju ke Pura Kehen.
- Menggunakan Kendaraan Umum
- Jika pengunjung ingin menggunakan kendaraan umum seperti bus atau angkutan, pengunjung dapat berhenti di Kecamatan Bangli.
- Kemudian melanjutkan perjalanan dengan menggunakan ojek. Pengunjung bebas memilih ojek konvensional maupun online.
- Namun jika tidak ingin menggunakan ojek, pengunjung dapat menyewa mobil di rental mobil.
- Ada banyak jasa rental di Bali yang dapat dipilih. Biasanya jasa rental mobil akan menawarkan fasilitas sopir yang akan mengantar ke lokasi Pura Kehen.
Fasilitas
- Area Parkir
- Tempat Ibadah Umat Hindu
- Kamar mandi / MCK
- Tempat Istirahat
- Rumah makan
- Sarung dan Ikat Pinggang
Harga Tiket
Rp 35.000, sudah termasuk sewa sarung dan ikat pinggang.